Konsultasi? Yuk tanya - tanya di : 0812 - 9008 - 3983 chat sekarang!

menu

Mengetahui Pengakuan Pendapatan Dalam Akuntansi

By: Rifzky Alam

Mengetahui Pengakuan Pendapatan Dalam Akuntansi

Prinsip pengakuan pendapatan memberikan perusahaan pengetahuan bahwa mereka harus mengakui pendapatan (1) pada saat pendapatan tersebut telah direalisasikan dan (2) pada saat telah diterima/didapatkan. Pada dasarnya, Pendapatan merupakan salah satu bagian dalam Laporan Laba Rugi, kecuali harga pokok penjualan, bobot operasi, bobot di luar operasi, dan pos luar biasa.

Pada artikel ini, kami membahas seputar pengakuan dan pengungkapan pendapatan dalam dunia akutansi. Pastikan kamu membaca artikel ini hingga selesai.

Training Accurate di FAC Institute

 

Pengertian Pengakuan Pendapatan

Pengakuan pendapatan adalah pencatatan jumlah uang secara resmi ke dalam metode pembukuan sehingga jumlah tersebut terrefleksi dalam statemen keuangan. Pendefinisian pendapatan wajib dipisahkan dari pengetian pengakuan pendapatan. Pengakuan pendapatan tidak boleh menyimpang dari landasan konseptual.

Oleh sebab – itu secara konseptual – pendapatan hanya diakui jika memenuhi mutu keterukuran dan keterandalan. Mutu tersebut harus dioperasionalkan dalam wujud kriteria pengakuan pendapatan. Prinsip pengakuan pendapatan (revenue recognition principle) memastikan bahwa pendapatan diakui pada saat Direalisasi atau bisa direalisasi dan dihasilkan.

Pendapatan bisa direalisasi jika barang dan jasa ditukar dengan kas atau klaim atas kas (piutang). Pendapatan juga bisa direalisasi jika aktiva yang diterima dalam pertukaran langsung bisa dikonversi menjadi kas atau klaim atas kas dengan jumlah yang bisa dikenal.

Pendapatan dibuat jika entitas yang bersangkutan pada hakikatnya sudah mampu mengatasi apa yang harusnya mereka kerjakan untuk bisa mendapatkan hak atas manfaat yang dimiliki oleh pendapatannya, yaitu jika progres pengerjaan laba sudah selesai.

Empat transaksi pendapatan yang sudah diakui dalam prinsip ini adalah :

  • Pendapatan dari penjualan produk diakui pada tanggal penjualan (tanggal penyerahan terhadap pelanggan).
  •  Pendapatan dari pemberian jasa diakui saat jasa sudah diberi dan bisa ditagih.
  • Pendapatan dari membolehkan pihak lain untuk menerapkan aktiva perusahaan, seperti bunga, sewa dan royalty, diakui layak dengan berlalunya waktu atau saat aktiva itu diterapkan.
  • Pendapatan dari penjualan aktiva kecuali produk diakui pada tanggal penjualan.


Penyimpangan dari dasar penjualan

Alasan penyimpangan yang biasa terjadi:

  • Untuk mengakui lebih awal (recognize earlier) bila terdapat tingkat kepastian yg tinggi mengenai jumlah pendapatan yang dibuat.
  • Menangguhkan pengakuan, bila tingkat ketidakpastian mengenai jumlah pendapatan maupun biayanya cukup tinggi, atau kalau penjualan bukanlah suatu penyelesaian yang substansial dari progres menciptakan suatu laba.

 

Pengakuan pedapatan pada saat penjualan (penyerahan)

Pendapatan dari kegiatan pabrikasi serta penjualan biasanya diakui pada saat penjualan (point of sale), namun ada tiga kondisi yang bisa memunculkan persoalan, yaitu:

1. Penjualan dengan perjanjian beli kembali;

Bila terdapat perjanjian beli kembali dengan harga tertentu dan harga ini bisa menutup segala biaya persediaan ditambah biaya kepemilikan yang terkait, maka persediaan dan kewajiban yg berkaitan itu harus tetap ada pada pembukuan penjual. Dengan kata lain tidak terjadi penjualan.

2. Penjualan dengan hak retur

Tersedia tiga cara pengakuan pendapatan alternatif jika penjual menanggung risiko kepemilikan yang berkepanjangan sebab pengembalian produk, yaitu :

1) Tidak mencatat penjualan hingga semua hak retur habis masa berlakunya.
2) Mencatat penjualan, tapi mengurangi penjualan dengan estimasi retur di masa depan.
3) Mencatat penjualan serta memperhitungkan retur ketika terjadi penjualan.

Financial Accounting Standards Board (FASB) menyimpulkan bahwa jika suatu perusahaan memasarkan produknya tapi memberikan pembeli hak untuk mengembalikan produk itu, maka pendapatan dari penjualan tersebut akan diakui pada saat penjualan hanya saat seluruh dari enam keadaan berikut ini terpenuhi :

1) Harga penjual terhadap pembeli pada hakikatnya konsisten (fixed) atau bisa ditetapkan pada tgl penjualan.
2) Pembeli telah membayar pada penjual, atau pembeli berkewajiban untuk membayar pada penjual, dan keharusan itu tidak tergantung pada penjualan kembali pada produk tersebut.
3) Kewajiban pembeli kepada penjual tidak akan berubah bila terjadi pencurian atau kerusakan atau rusaknya fisik produk.
4) Pembeli yg mendapatkan produk untuk dipasarkan kembali mempunyai substansi ekonomi yg terpisah dari yg diberi oleh penjual.
5) Penjual tidak mempunyai kewajiban yang signifikan atas performa produk di masa depan yg secara langsung bisa menyebabkan penjualan kembali produk itu oleh pembeli.
6) Jumlah retur di masa depan bisa diestimasi secara pantas.

3. Trade Loading dan Channel Stuffing

Trade loading adalah praktik yang mencoba menampilkan penjualan, laba, dan pangsa pasar yang sesungguhnya tidak mereka miliki. Perusahaan membujuk para pedagang besar yg menjadi pelanggan mereka untuk membeli lebih banyak produk dari pada yang bisa mereka jual kembali dengan cepat.

Channel stuffing adalah praktik yang sama namun dilakukan dalam industri perangkat lunak komputer. Hal ini dilakukan ketika sebuah produsen perangkat lunak ingin meningkatkan pundi keuangannya secara licik. Oleh karena itu, kedua praktik ini tidak boleh dilakukan.

Pengakuan Pendapatan Sebelum Penyerahan

Kontrak jangka panjang seperti kontrak dengan tipe konstruksi atau kontraktor, pengembangan pesawat terbang militer dan komersial, seringkali diartikan bahwa penjual (kontraktor) bisa menagih pembeli pada selang waktu tertentu sesuai kesepakatan, saat berbagai tahap dari proyek itu sudah dilakukan sesuai target.

Ada dua cara menerapkan akuntansi yang sangat berbeda untuk kontrak konstruksi jangka panjang yang telah diakui oleh akuntan profesional yaitu:

1. Metode Presentasi Penyelesaian

Metode akutansi ini diterapkan bila estimasi progress, pendapatan, serta tarif secara telah sesuai dan seluruh persyaratan berikut ini telah terpenuhi :

  •  Dalam kontrak itu secara jelas telah memastikan hak-hak yang bisa dipaksakan pelegalannya mengenai barang atau jasa yang akan diberi dan diterima oleh pihak yang terlibat dalam kontrak, imbalan yang akan dipertukarkan, serta metode & syarat penyelesaiannya.
  •  Pembeli bisa untuk memenuhi segala kewajiban dalam kontrak. Kontraktor harus melakukan kewajiban kontraktual.

Metode kontrak selesai wajib diterapkan apabila :

  •  Punya kontrak jangka pendek,
  •  Berbagai syarat penyelesaian tidak terpenuhi
  • Terdapat bahaya yang melekat dalam kontrak diluar risiko bisnis normal.

Menilai Presentase Penyelesaian

Ada berbagai cara yang kini diterapkan dan diaplikasikan untuk menilai kemajuan suatu kontrak. Cara seperti ini bisa dikategorikan dalam dua kelompok, yaitu:

1. Ukuran Masukan

Mengakui pendapatan, biaya, dan laba kotor sesuai dengan tercapainya kemajuan ke arah penyelesaian kontrak jangka panjang. Untuk menggunakan cara ini, maka harus ada standar untuk menilai kemajuan ke arah penyelesaian pada tannggal interim tertentu.

Metode untuk menilai tingkat kemajuan penyelesaian adalah sebagai berikut :

Metode Biaya ke Biaya

Sepertinya metode ini adalah metode yang paling terkenal untuk mengukuran suatu masukan. Berdasarkan metode ini, tingkat penyelesaian ditetapkan dengan membandingikan biaya yang telah dikeluarkan dengan taksiran terkini mengenai jumlah sempurna dari tarif yang diinginkan untuk bisa menyelesaikan suatu proyek.

Untuk bisa menetapkan laba tahun berjalan, persentase yang dibuat adalah hasil dari perbandingan antara biaya yang telah dikeluarkan dengan jumlah keseluruhan biaya yang diinginkan lalu dikalikan dengan laba bersih yang diinginkan dari proyek ini.

Sebagian dari biaya yang dikeluarkan, khususnya pada tahap-tahap awal kontrak, wajib dilupakan dalam menggunakan metode ini, sebab berbagai ini tidak secara langsung berkaitan dengan usaha yang dicurahkan untuk kontrak tersebut. Berbagai biaya ini mencakup unsur-unsur seperti biaya subkontrak untuk pekerjaan yang masih harus dilakukan dan standar penerapan bahan yang belum diproduksi.

2. Ukuran Keluaran

Ukuran keluaran dibuat dengan hasil yang sudah dicapai. Termasuk dalam kategori ini adalah cara yang didasarkan pada unit yang dibuat dan pertambahan nilai (values added).
Sebagai contoh, bila kontrak menghendaki unit keluaran, seperti panjang jalan yang telah diselasaikan pada panjang jalan berdasarkan kontrak, maka Para arsitek atau insinyur kadang-kadang dipinta untuk mengukur berbagai pekerjaan, lalu kemudian menaksir berapa presentase pekerjaan yang telah selesai. Taksiran ini dalam kenyataannya ialah ukuran keluaran dan umumnya didasarkan pada kemajuan fisik yang telah tercapai atas suatu kontrak.

Kesimpulan

Pengakuan pendapatan adalah salah satu komponen penting dalam laporan laba rugi dan akuntansi. Kesalahan dalam mengidentifikasi, mengklasifikasi, dan mencatat pendapatan akan mengakibatkan lapran laba rugi menjadi tidak sah.
Oleh karena itu, sebuah perusahaan harus dengan jelas mengetahui, memahami dan mampu melakukan pengakuan dan pengukuran pendapatan serta pencatatannya. Caranya adalah seperti yang sudah kita rangkum diatas. Namun, jika Kamu masih terasa sulit melakukan kegiatan tersebut, maka Kamu bisa menggunakan software akuntansi dari Accurate Online.

Aplikasi ini akan memudahkan Kamu dalam mengurus segala hal yang menyangkut akuntansi perusahaan Kamu secara lebih mudah dan cepat. Sehingga, Kamu bisa fokus mengembangkan bisnis Kamu.

Hubungi Kami FAC Institute

 

Butuh Training atau kursus Accurate ? Kunjungi Website FAC Institute sebagai implementator resmi Training Accurate.

FAC INSTITUTE akan ajarkan Anda A to Z cara pakai software ACCURATE tanpa Anda harus mahir akuntansi. Sejak 2014 sudah melakukan training accurate ke lebih dari 2000 klien di seluruh Indonesia, baik pebisnis UMKM, skala menengah hingga korporasi, perusahan dalam negeri maupun luar negeri.

Akuntansi